Baca Juga

Kabupaten Jombang bakal menjadi tuan rumah ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) yang diikuti 18 negara. Pertemuan yang dihadiri kalangan muda antar agama tersebut digelar Oktober 2017 mendatang.
Sedangkan kepanitiaan terdiri dari Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) bekerjasama dengan Pusat Study ASEAN Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (PSA Unipdu) Jombang. Acara tersebut sekaligus dalam rangka HUT ASEAN ke-50 .
Kepastian itu mengemuka setelah digelar pertemuan sejumlah pihak di pendopo Pemkab Jombang. Diantaranya Rektor Unipdu Prof Ahmad Zahro, Direktur Kerjasama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri, JS George Lantu, Direktur Pusat Study ASEAN Unipdu Jombang Zahrul Azhar, serta Bupati Nyono Suharli Wihandoko, dikutip dari beritajatim.com, Minggu, 26 Februari 2017.
Ahmad Zahro mengatakan, meski acara tersebut digelar Oktober mendatang, namun segala persiapan mulai dilakukan. Sementara dipilihnya Jombang sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan. Hal itu tidak lepas dari banyaknya pesantren di Jombang.


" Jombang dikenal memiliki ratusan pesantren. Namun di Jombang juga terdapat warga non muslim. Akan tetapi mereka bisa hidup berdampingan secara damai. Nah, ini bisa menjadi contoh negara lain dalam memelihara kerukunan umat beragama. Mereka bisa belajar dari sini," ujar Zahro usai pertemuan.

JS George Lantu, Direktur Kerjasama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri mengatakan, disamping dari negara yang tergabung dalam ASEAN, beberapa perwakilan dari Rusia, Korea Selatan, India, Kanada China, Jepang dan New Zealand akan ikut menjadi peserta. Menariknya, para undangan tersebut bukan hanya dari kalangan muslim, namun juga non muslim.
" Dari kegiatan ASEAN Youth Interfaith Camp di Jombang diharapkan muncul banyak ide dalam mengembangkan kehidupan yang harmoni, kehidupan yang damai. Mereka bisa belajar dan berdialog tentang kehidupan yang harmoni dan damai di kota santri," ujarnya.
Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko mengatakan, pihaknya siap menjadi tuan rumah pertemuan yang akan diikuti peserta dari 18 negara itu. Bahkan menurut Nyono, hal itu merupakan peluang bagi Jombang untuk mempromosikan wilayahnya.
" Potensi Jombang sangat luar bisa. Nah, dengan ASEAN Youth Interfaith Camp, potensi tersebut bisa dikenal oleh tamu dari mancanegara. Mulai dari pesantren, keharmonisan, pertanian, serta budaya akan kita kenalkan. Sekali lagi, ini adalah momentum bagus," urainya.
(Sumber: m.beritajatim.com)